Ini yang Dilakukan Warga yang Punya Kampung Tangguh Semeru

Program penanggulangan Cavid-19 berbasis komunitas adalah sebuah langkah cerdas. Ibaratnya, menyembuhkan sakit dari diri sendiri. Jadi tingkat ketergantungan kepada nakes atau Tenaga Kesehatan serta aparatur negara jadi bisa diminimalisir. Dua elemen penting yang selama ini menjadi garda terdepan tak hanya melakukan pelayanan akan tetapi juga edukasi kepada semua warga tanpa kecuali.

Ini yang Dilakukan Warga yang Punya Kampung Tangguh Semeru



Hal ini membuat tingkat kesadaran masyarakat juga menjadi tinggi. Mereka secara sukarela saling menjaga dan saling melindungi. Mereka yang saya sebutkan ada di level terendah dalam birokrasi pemerintahan, yaitu Rukun Tetangga.

Saya tinggal di desa, dengan karakteristik hangat dan saling jaga. Jika ada tetangga yang tidak keluar dua hari maka kami akan saling tanya dan menengok ke sana, jika memang tak ada yang tahu kabarnya. Rukun Tetangga memang community terkecil yang bergabung berdasarkan kesamaan wilayah. 

Adab bertetangga yang saya katakan di atas, sebagian sudah luntur. Apalagi di kota besar. Kampung Tangguh Semeru seakan menyadarkan tentang konsep gotong-royong yang sempat terlupakan oleh sibuknya mencari berlian, eh uang.

Astuti atau Agunge Sikap Tulung Tinulung kembali dibiasakan. Setiap orang harus dipahamkan bahwa saat melakukan protokol kesehatan berarti ia menyelamatkan nyawa banyak orang yang mungkin ditemui. Jumlahnya mungkin satuan, tapi tak menutup kemungkinan menjadi ratusan.

Contoh termudah adalah orang positif yang tak menyadari dirinya sedang sakit lalu pergi ke rumah sakit sehingga menulari para nakes di sana dan para nakes ini adalah kandidat sempurna untuk menularkan secara massif. Jumlahnya bisa ratusan.

Nah, #KampungTangguhSemeru menjadi media edukasi serta pendisiplinan warga. Mereka menjadi pelaku sekaligus pengawas. Menjadi subyek sekaligus obyek. Menjadi yang diedukasi dan yang mengedukasi. Ini menjadikan warga sebagai partisipan aktif.

Warga akan dibiasakan dan disiplinkan dalam beberapa hal di bawah ini, yaitu: 
  1.  Disiplin jaga jarak
  2.  Disiplin menerapkan protokol kesehatan (rajin cuci tangan dan pakai masker)
  3.  Saling mengingatkan antar sesama untuk ikut berpartisipasi menanggulangi penyebaran virus.
 Inilah apa-apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Disiplin ini adalah vaksin Covid-19.

Selain sepakat untuk disiplin pada 3 hal di atas, warga juga bersepakat untuk saling menanggung dan memastikan 3 hal ini terjadi. Tentu saja secara gotong royong.
  1.  Isolasi mandiri
  2. Bawa ke rumah sakit
  3. Bantuan ekonomi
Bagaimana? Apakah informasi ini bermanfaat? Bagikan ke yang lainnya agar semakin banyak yang tahu tentang program yang bagus ini. 

Ayo Jogo Jawa Timur, Bekerja Bersama untuk Jawa Timur yg lebih aman dan Bebas Covid-19!

14 Komentar

  1. Menyenangkan sekali tinggal di desa yang masih punya karakteristik hangat dan saling jaga. Tinggal di Jakarta tahu tetangga cuma nama, kalau lewat ga senyum karena di dalam mobil, sebulan sekali ibu-ibunya ketemuan arisan..dah gitu aja. Anter-anteran makanan juga ga ada #eh
    Keren banget misi Kampung Tangguh Semeru ini seperti Astuti atau Agunge Sikap Tulung Tinulung . Dengan penegakan protokol kesehatan tentu banyak nyawa akan bisa diselamatkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah yang membuat saya bersyukur, Mbak. Tinggal di daerah yang masih hangat itu sebuah berkah tersendiri,

      Hapus
  2. Dilingkunganku sepertinya belom bisa seperti ini nih mba. sedih aku disini banyak yang belum sadar harus pake masker huhu

    BalasHapus
  3. No 1 kayaknya memang dituntut kesadaran warga masyarakat ya untuk care dan tanggap dengan sekitarnya.
    Semoga pandemi ini segera usai, aamiinn

    BalasHapus
  4. Saling jaga, saling peduli ya.. lingkungan yg love-able banget.. semoga sehat terus kitanya

    BalasHapus
  5. Hikmah dibalik pandemi ini adalah kita sebagai tetangga menjadi lebih peduli satu dengan lainnya. Di komplek saya semenjak ada corona saling memberikan info lewat grup WA sehingga jika ada tetangga kesusahan bisa saling bantu.

    BalasHapus
  6. Menyenangkan sekali kalau kampung kita bisa kayak kampung tangguh Semeru. Saling peduli untuk menyelamatkan banyak nyawa untuk kebaikan bersama..Semoga pandemi ini cepat berlalu aamiin

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah dapat kabar baik seperri ini. Berita ttg kampung tangguh ini mengingatkan saya kepada nilai nilai luhur Pancasila yang justru benar2 tampil lagi saat ada musibah spti ini

    BalasHapus
  8. Walaupun aku tinggal di kota Medan Sumatera Utara yang jauh dari kampus Semeru ini, tapi aku ikutan bangga dengan kehangatan dan ide cerdas yang dilakukan warga kampung ini mba.

    Wah, Astuti...
    Akronim yang betul-betul menguatkan. Mengingatkan bahwa tolong menolong adalah salah satu karakteristik manusia sebagai makhluk yang sosial yang berkoloni

    BalasHapus
  9. Saya suka dengan Astutinya ☺
    Dan Kampung Tangguh Semeru memang bagus sekali. Patut dicontoh dalam penanganan covidnya.
    Di Medan... ?
    Ahhh sebahagian besar masyarakatnya pemberani, gak takut sama covid. 😖😵😱

    BalasHapus
  10. wah aku juga sering liat nih seliweran infonya di twitter mba. program kampung tangguh nusantara plus pendampingan dari Polri ya, semoga semuga desa bisa berdaya dan kuat lawan covid-19 ya

    BalasHapus
  11. pasti dengan kondisi sekaligus kasus ini diharapkan tetap waspada terhadap covid-19 terus melakukan protokol kesehatan

    BalasHapus

Tulisan ini menarik? Silakan komentar dan share ke teman-teman, ya